MAYZONA.ID (MAMUJU) – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat dalam tugas-tugas pokoknya, kembali melakukan kunjungan kerja (kunker). Kali ini yang disambangi adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, Palu. Kunker berlangsung dari 12-15 Pebruari 2020.
Di lokasi kunker legislator DPRD Sulbar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng ini disambut langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah Ricard Arnaldo, SE, M. SA.
“Ada hal yang sangat menarik kami temukan pada kinerja OPD ini. Di bulan januari-pebruari proses lelang pengadaan barang dan jasa sudah mereka laksanakan, sementara kita di Sulbar pada bulan tersebut masih berkutat pada penyusunan DPA sehingga kinerja para OPD kita terkesan sangat lamban.
Dengan kondisi kita di Sulbar yang sepertinya menjadi tradisi setiap tahun dan praktis terbuang percuma waktu selama dua bulan. Ini butuh pengawasan, dan prestasi yang ditonjolkan teman-teman kita di Palu patut kita teledani kinerja mereka ” Tutur Hatta Kainang, SH legislator DPRD Sulbar yang juga mantan Pengacara handal kepada media ini.
Sementara hasil kunjungan anngota DPRD Sulbar ini ke Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Palu Sulteng, ditemukan sinergitas yang terjalin dengan sangat baik antara Dinas Pertanian dan Peternakan dengan Dinas Perkebunan.
Bagaimana proses pembuatan benih padi dan jagung yang unggul sehingga mampu memperolah hasil pertanian dan perkebunan sesuai harapan. Kehadiran anggota komisi II DPRD Sulbar di BPTP Sulteng ini diterima langsung Kepala Balai DR. Ir. FF. Munier, M.Sc.
“Kendala yang ditemukan di Sulawesi Barat : Benih jagung adalah pengganti kakao, Benih jagung tidak sesuai harapan petani, Benih yang dihasilkan tidak dengan kondisi alam kita di Sulbar” Ucap Taufik Agus, SH, legislator dari Partai Golkar.
Tujuan kegiatan temu informasi di BPTP Sulteng ini, lanjut Haji Taufik, juga mempertemukan pengguna teknologi dan unsur pelayanan guna menyatukan persepsi dan pengembangan teknologi hasil balai pengkajian teknologi Sulawesi Tengah.
Pada kunjungan ke Kantor Balai Wilayah Sungai III untuk mendapatkan informasi terkait penanganan rawan banjir dan abrasi pada wilyah sungai III. Hal ini terkait penganan pantai dan sungai Budong-budong, penangan abrasi pantai karossa, perlunya penanganan tebing di sungai benggaulu, luapan banjir sungai karama dan beberapa kendala akibat abrasi pantai Karossa.
Pada presentase rencana kegiatan tahun anggaran 2020 yang dipaparkan langsung kepala balai, bahwa beberapa kendala tersebut sudah masuk dalam pekerjaan yang ditangani oleh BWS Sulawesi wilayah III. (*)