
“Pemerintah harus siap dengan seluruh kemungkinan terburuk, semua sarana dan peralatan harus disiapkan segera,”kata Halim.
“Siapkan dulu segala peralatan dan sarananya dengan menggunakan anggaran yang sudah disiapkan dalam APBD 2020.
Pencairannya tidak akan terkendala karena kami sudah rapatkan bahkan kami siap keluarkan izin prinsip untuk pengalihan anggarannya,”ungkap Halim.
Halim mengatakan, kehadirannya juga untuk memberikan support kepada semua jajaran rumah sakit yang terus bekerja maksimal.
“Kami berikan dukungan penuh agar tenaga medis selalu bekerja maksimal dan mari kita sama-sama berdoa agar di Sulbar tidak ada masyarakat yang positif,” harapnya.
Sementara itu, Kepala RSUD Regional, dr. Indahwati mengatakan, segala persiapan semaksimal mungkin terus dilakukan untuk menangani pasien jika ada yang masuk maupun dirujuk.
“Kami juga punya kendala seperti persiapan AC Hepa, namun ruangannya sudah kami siapkan karena tidak boleh ada udara masuk,”ucap Indahwati.
Indahwati mengungkapkan, pihaknya sudah memesan AC Hepa filter dan akan tiba dua Minggu yang akan datang. Namum, pihaknya bisa mobilisasi alat dari daerah lain kalau dalam keadaan mendesak.
“Kami punya AC Hepa filter ditempat lain kalau memang ada pasien masuk, maka itu akan kami gunakan dulu diruangan isolasi,”ujarnya.
Dia juga mengaku, pihaknya kembali mempersiapkan sebanyak tiga ruangan isolasi sesuai dengan instruksi dari kementerian kesehatan terkait penambahan ruang isolasi itu sendiri.
“Dulunya kami siapkan hanya dua ruang isolasi. Tetapi karena adanya instruksi dari kementerian untuk penambahan ruang isolasi, jadi kami menambahkan sebanyak tiga ruangan dan sekarang sudah menjadi lima ruang isolasi,”ujar Indahwati.
Sidak anggota DPRD Sulbar ini dilakukan untuk memastikan kesiapan RS Regional dalam penangani pasien yang diduga terdampak Covid-19. Sejumlah ruangan dipantau baik gedung baru maupun gedung lama. (hms)