MAYZONA.ID (MAMUJU) – Program mamuju telah ditonton ribuan warga net setiap harinya sejak dimulai awal Ramadhan, program yang merupakan inovasi Bagian Kesejahtraan Rakyat (kesra) sekretariat daerah yang memang salah satunya membidangi pembinaan keagamaan tersebut, menghadirkan sejumlah da’i yang dijadwalkan melakukan ceramah islamiyah via daring untuk menggantikan sementara metode ceramah yang biasa dilakukan dengan tatap muka langsung di masjid sebelum adanya kebijakan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran corona virus.
Hj. Samsam SE, MM Kabag Kesra sekretariat daerah kabupaten Mamuju mengaku, inisiatif tersebut diambil bermula atas adanya keinginan Bupati dan Wakil Bupati Mamuju untuk tidak berpangku tangan dalam menghadapi corona ditengah kampanye ibadah di rumah dalam upaya memutus mata rantai penularan virus covid-19, terlebih beribadah di bulan suci Ramadhan.
Awalnya kata dia, berbagai alternatif metode penyampaian dan sarananya didiskusikan oleh tim kecil yang sengaja dibentuk oleh bagian kesra, namun pada akhirnya jalur media sosial adalah alternatif yang paling mendekati Representasi keterlibatan publik ditengah upaya menjaga jarak (Physical Distancing) untuk memutus mata rantai penularan Covid -19.
Sulaiman Rahman, S.pd.I Kasubag Kesejahteraan Masyarakat bagian kesra sekaligus pembawa acara melaporkan, meski jumlah penonton tayangan live tersebut selalu variatif hingga hari ke 10 ramadhan namun angkanya rata-rata 500 hingga 1500 penonton perharinya yang menyaksikan siaran ceramah tersebut, baik yang menonton langsung maupun yang menyaksikan siaran ulangnya.
Terpisah, Ustadz Nursalim Ismail, S.Th.I M.Si yang juga sempat mengisi acara tersebut mengaku inisiatif ceramah via daring menggunakan fasilitasi teknologi informasi medsos oleh pemkab Mamuju adalah terobosan yang sangat baik dan perlu mendapat apresiasi, terlebih dari semua kabupaten di Sulbar hanya Mamuju yang telah bergerak melakukannya.
Ia tetap menggaris bawahi bahwa program tersebut perlu mendapat perhatian khusus utamanya bagi semua ASN agar dapat mengikuti tayangan tersebut. ia berharap adanya keseriusan pemkab untuk mengintervensi program yang dikatakanya juga masih baik dilakukan di luar dari adanya upaya melawan corona virus saat ini,
Dosen STAI AL AZHARY Mamuju ini meminta agar metode siaran melalui medsos disinergikan dengan siaran radio Pemerintah Daerah RAS FM sehingga cakupan siar agama dapat terekspose lebih luas.(hms)