Pesta panen tersebut dihadiri langsung Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang sejak kemarin mulai berkantor usai cuti Pilkada. Kehadiran bupati perempuan pertama di Sulsel itu disambut irama kayu yang diayunkan ke dalam lesung, yang dikenal masyarakat setempat dengan “Mapadendang”.
Tak ingin ketinggalan, Bupati Indah juga turut memainkan kayu bersama para petani dan anak-anak.
“Alhamdulillah, irama Mapadendang tadi seiring dengan melimpahnya hasil panen masyarakat di Desa Lampuawa dan Desa Minanga Tallu yang menyentuh angka 7,7 ton/hektare. Ini tentu di luar perkiraan, sebab hasil panen masih tetap melimpah meski di tengah pandemi covid-19,” kata Indah, yang hadir didampingi Kadis Ketahanan Pangan, Alauddin Sukri.
Hasil panen tersebut diyakini Indah karena kepandaian masyarakat bersyukur dan infrastruktur pertanian yang terus dibenahi.
“Terlebih Minanga Tallu dan Lampuawa juga sekira 7000 hektare bakal dilalui jaringan irigasi Baliase. Sekarang, bagaimana memastikan Nilai Tukar Petani dinikmati oleh petani. Terkait permodalan, tidak usah khawatir, karena ada fasilitasi dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Ini sudah sering saya sampaikan. Ibu-ibu, bapak-bapak petani melalui kelompok, bisa mendapat kredit dengan bunga yang sangat ringan. Bunganya rendah karena sudah disubsidi 11% oleh pemerintah, sekarang sisa 6% yang kita bayar. Syaratnya pun mudah karena tidak butuh jaminan, cukup rekomendasi dari Pemerintah Desa, Kecamatan, atau langsung ke bupati jika dibutuhkan saat itu. Manfaatkan program ini sebaik mungkin, karena pemerintah memberi subsidi yang cukup besar,” papar Indah Putri. (Rn)