“Sebenarnya pemilihan Kota Bandung sebagai tuan rumah Kongres PWI Tahun 2023 cukup alot, ya. Terlebih dari sisi konstelasi politik, bulan September itu di awal September, Gubernur Jabar habis masa jabatannya, sementara kongres itu tanggal 24-26 September,” kata Hilman Hidayat, di Kota Bandung, Kamis.
Hilman mengatakan meskipun ada sejumlah kendala terkait dukungan dari pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat, pihaknya optimistis pelaksanaan Kongres PWI Tahun 2023 akan berlangsung sukses.
“Pemerintah Kota Bandung juga, Pak Wali Kotanya (Bandung) enggak ada. Yang ada Plh (Pelaksana Harian Wali Kota). Tetapi dorongan dari teman-teman agar Bandung tetap menjadi tempat kongres, ya akhirnya kita terima,” kata dia.
“Yang saya dengar sih, biasanya kalau Kongres PWI itu, Pak Presiden Jokowi datang. Itu seperti di Solo, Pak Jokowi datang. Ya, mudah-mudahan saat Kongres PWI di Bandung, Pak Presiden Jokowi juga bisa datang,” kata dia.
Selain itu dalam rangkaian Kongres PWI diselenggarakan seminar tentang pengaruh kehadiran kecerdasan buatan terhadap industri media atau profesi wartawan.
“Jadi sekarang itu banyak kecerdasan buatan yang bisa menggantikan sebagian pekerjaan teman-teman jurnalis. Saya sudah berkoordinasi dengan Kadisminfo Provinsi Jabar, dia akan mendukung untuk menghadirkan pembicara kelas nasional bahkan internasional,” kata dia.
PWI Jawa Barat, kata Hilman, juga akan memberikan suguhan kesenian khas Jawa Barat bagi peserta Kongres PWI Tahun 2023 di Kota Bandung, yang jumlah total peserta dari seluruh Indonesia diprediksi mencapai 1.500-an orang.
“Setelah Kongres PWI, juga akan ada wisata bareng yang akan dikemas, apakah ke Masjid Raya Al Jabbar naik Bandros atau ke tempat wisata lainnya,” katanya.
Pelaksanaan Kongres PWI Tahun 2023, di Kota Bandung, kata Hilman, diharapkan mampu memberikan efek positif bagi sektor perekonomian di wilayah Bandung Raya.
Pihaknya juga memastikan Kongres PWI Tahun 2023 di Kota Kembang Bandung akan berjalan sukses, lancar, jujur dan adil.
“Kita belajar dari Kongres (PWI) yang di Solo. Yang di Solo itu kandidatnya dua orang. Tapi ada sedikit perbedaan pendapat di kongres, tapi akhirnya bisa diatasi. Nah, itu juga akan kita pelajari. Sehingga selama Kongres tetap memberikan kenyamanan peserta, kemudian dari keamanan serta fasilitas.” kata dia.*