.jpg)
Selain dari guru sekolah dan orang tuanya, bakat dan kemampuan Dimas juga terbentuk berkat bimbingan dan gemblengan khusus dari sang nenek, Suntari, yang juga pernah mengajar sebagai guru di SDN 152 Sukamaju. “Dia dikenal pendiam di sekolah. Meski begitu, dia menyimpan potensi dan bakat yang terpendam,” kata Suntari, Minggu (1/11/2020). Ia mengatakan, Dimas punya tekad mengharumkan nama Luwu Utara.
“Kami butuh doa masyarakat agar anak kami bisa juara tingkat nasional, sekaligus mengharumkan nama Luwu Utara dan Sulawesi Selatan,” ujar Suntari berharap doa dan dukungan masyarakat Luwu Utara. Sekadar diketahui, Dimas adalah anak kembar dari pasangan Yohanis Pabiban dan Erwina Elok. Dimas lahir di Tolangi 6 April 2010, sebuah desa kecil yang jaraknya hampir 500 km dari Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. (LH)