Keseriusan tersebut ia buktikan dengan menemui Menteri Sosial Juliari Batubara di Jakarta baru-baru ini. “Waktu saya menemui pak Mensos di kantornya, saya berharap bantuan jadup untuk warga Luwu Utara yang terdampak bencana,” ungkap Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, di acara Pencanangan Kawasan Siaga Bencana (KSB) yang dilaksanakan Kemensos, Senin (21/9/2020) kemarin, di Lapangan Desa Kamiri Kecamatan Baebunta.
Harapan orang nomor satu di Luwu Utara ini tidak bertepuk sebelah tangan. Mensos Juliari Batubara merespon dengan baik. “Pak Mensos itu orangnya solutif. Mari kita berdoa bersama semoga bantuan jadup maksimal didapatkan selama tiga bulan untuk warga kita yang ditimpa banjir bandang kemarin,” harap Indah. Meski begitu, bantuan jadup Kemensos tak bisa diberikan di masa tanggap darurat, harus di masa transisi menuju pemulihan.
“Di Kemensos, kita tidak bisa diberikan bantuan kalau tidak selesai masa tanggap darurat bencana, harus di masa pemulihan pascabencana,” imbuhnya. Untuk itu, dia berharap agar ada harmonisasi antara pemerintah dan DPR, terkait regulasi penentuan penyaluran bantuan bagi korban bencana alam di Indonesia. “Ini tentu saja mejadi pekerjaan rumah antara pemerintah dan DPR agar ke depan memang perlu diharmonisasi lebih baik lagi,” pinta dia.
Guna menertibkan penyaluran bantuan jadup, dinas terkait (dinas sosial) akan diberi pelatihan pengumpulan data pengungsian terpadu yang akan difasilitasi oleh Kementerian Sosial. “Pelatihan ini nantinya akan menghasilkan data yang bisa langsung diakses. Ini sangat bermanfaat bagi Dinas Sosial untuk merampungkan jadupnya nanti. Terima kasih kepada Kemensos atas perhatian yang begitu besar terhadap Luwu Utara,” tandasnya. (LH)